Senin, 25 Juni 2012

Tujuan Belajar Fisika

Seorang shahabat mengatakan,
Dalam pengalaman cukup sering yang mengatakan “Buat apa sih, kita belajar Fisika?” atau ada juga yang mengatakan, “Aduh… Fisika itu pelajaran susahhhh!”. Mendengar komentar tersebut, saya mulai merenung, apa sebenarnya yang menjadi momok sehingga sobat muda sekalian merasa alergi belajar Fisika. Menurut saya, ada mitos (ntah dari mana datangnya) yang dipercayai oleh sobat muda tersebut.
Namun saya ingin berbagi pandangan mengenai hal ini. Anda boleh tidak percaya akan apa yang akan saya tuliskan, namun sebelum Anda memutuskan untuk menolaknya, mohon baca dulu sampai pada bagian akhir.
Menurut saya (tentunya setelah menghayati komentar para ahli), sebenarnya belajar Fisika itu tidak dalam adalah mempelajari dunia-pribadi kita sendiri, dunia ini secara umum, bahkan lingkungan atau semesta di sekitar kita. Percaya atau tidak, kita semua mulai “belajar” Fisika pada saat pertama kali kita membuka mata kita di dunia ini.
Para dokter mengungkapkan bahwa ketika seorang bayi lahir, ia langsung “menangis”. Memang ada penjelasan medis untuk hal ini (tentunya itu wewenang para dokter mengulasnya, bukan saya), namun menurut saya itulah “pelajaran” Fisika pertama yang kita lakukan. Suhu ketuban (air dalam rahim) sangat hangat bagi seorang bayi, sehingga ia merasa nyaman  – perlu Anda pahami, selama kehamilan suhu tubuh si ibu juga meningkat, bukan karena demam, tetapi mengalami penyesuaian karena ada bayi di dalam -pengalaman pribadi nih. Nah, sangat bayi keluar dari rahim, itulah saat pertama ia merasakan “suhu” lingkungan sekitarnya yang lebih rendah dari suhu dalam rahim. Sang bayi mengalami apa yang disebut “perpindahan kalor”. Tentu saja, ia “shock” karena perubahan suhu tersebut. Sebagai respons naturalnya, ia-pun langsung menangis.
Fisika, berasal dari kata Yunani physika yang berarti hal-hal yang alami (natural things). Jadi, belajar Fisika sebenarnya belajar hal-hal alami yang kita hadapi dalam kehidupan ini, mulai dari yang ukurannya sangat kecil (mikro) sampai yang ukurannya sangat besar (makro). Pernahkah Anda, ketika membuka pintu rumah, lalu dengan serta merta merasakan dingin dari udara luar? Pernahkah Anda bertanya, “Mengapa saya merasakan dingin?”, “Dari mana udara dingin ini datang?”, “Apa yang menyebabkan udara ini menjadi dingin?” ….. Nah… belajar Fisika adalah identik dengan “mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal alamiah yang terjadi dalam hidup kita termasuk di sekeliling kita juga.
Lantas pertanyaannya, mengapa kita belajar Fisika? Sederhana sekali, karena saya adalah makhluk alamiah dan juga mengalami hal-hal yang alamiah di sekeliling kita. Lalu, buat apa belajar Fisika? Tentu agar kita dapat memahami mengapa saya mengalami hal-hal alamiah yang saya alami.
Selamat mencoba!

Apa Fisika ?

Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), “alamiah”, dan φύσις (physis), “Alam”) adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.